Bencana berdampak pada kerugian. Berikut ini kerugian yang mungkin dapat terjadi:
- Kecelakaan yang menimpa pada karyawan, tamu perusahan, atau lainnya dari yang teringan seperti luka sampai yang terberat atau korban jiwa.
- Gangguan kesehatan baik secara fisik maupun mental
- Kerusakan aset, meskipun kerugian ini bersifat finansial, namun dapat mengakibatkan kerugian secara ganda karena hilangnya proses kegiatan.
- Terhentinya kegiatan operasi perusahaan, yang berakibat terhentinya proses bisnis yang menyangkut kredibilitas dan komitmen terhadap pelayanan pelanggan
- Komitmen pemilik dan pengelola instalasi proses produksi serta penghuni bangunan
- Perencanaan tentang antisipasi penanggulangan keadaan darurat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan telah disiapkan yang memuat antara lain organisasi dalam bentuk koordinasi, tugas dan tanggung jawab secara jelas dan prosedur operasional penanggulangan keadaan darurat
- Penyediaan sarana dan prasana yang dibutuhkan dan handal ketika dibutuhkan
- Penyediaan sumber daya manusia sesuai dengan kompetensinya
- Pembinaannya secara berkesinambungan dalam bentuk sosialisasi peningkatan kesadaran guna merubah perilaku selamat baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat
- Pelatihan simulasi darurat secara berkala dan evaluasi pelaksanaannya agar semua insan pelaku dalam organisasi tanggap darurat menjadi familiar dengan tugas dan tanggung jawab, serta semua sistem/sarana/peralatan darurat selalu siap pakai jika dibutuhkan.
Kategori Keadaan Darurat
- Kecelakaan skala kecil atas suatu daerah tunggal atau satu sumber saja
- Kerusakan asset atau luka korbannya terbatas
- Karyawan yang bertugas dengan alat yang tersedia dibantu regu tanggap darurat sudah cukup untuk menanggulanginya
- Meliputi beberapa unit atau beberapa peralatan besar yang dapat melumpuhkan kegiatan instalasi/pabrik.
- Dapat merusak harta benda pihak lain didaerah setempat (diluar daerah instalasi).
- Tidak dapat dikendalikan oleh tim tanggap darurat dan dalam pabrik itu sendiri, bahkan harus minta bantuan pihak luar.
Manajemen Darurat
- Adanya tujuan yang ingin dicapai dalam keadaan darurat;
- Tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan organisasi tanggap darurat dan sarana yang tersedia;
- Kegiatan-kegiatan organisasi harus dilakukan pembinaan dan dievaluasi secara berkelanjutan.
- Menyiapkan prosedur darurat kebakaran yang mencakup organisasi pelaksana darurat, tindakan yang harus dilakukan secara cepat dan tepat dalam keadaan darurat, serta sarana yang digunakan (Siapa melakukan apa dalam keadaan darurat dan peralatan apa yang digunakan).
- Koordinasi baik secara internal maupun eksternal.
- Bagaimana mengevakuasi penghuni bangunan secara cepat, tepat dan selamat.
- Bagaimana memberikan pertolongan pertama pada orang yang terluka saat terjadi darurat.
- Upaya-upaya yang dilakukan untuk pemulihan secara cepat.
- Pelatihan simulasi darurat yang bertujuan untuk menilai kesiapan personil, ketepatan prosedur dalam mengansipasi keadaan darurat dan keandalan sarana darurat.
- Tindakan penyelamatan penghuni bangunan dan aset perusahaan
- Evakuasi penghuni bangunan dan penyelamatan korban
- Pemberian pertolongan pertama
Tahapan Penyusunan Prosedur Tanggap Darurat Kebakaran & Implementasinya
- Karakteristik hunian, kegiatan dan mobilitas penghuni. Semakin tinggi bangunan, semakin kompleks dalam perencanaan kesiapsiagaan tanggap darurat. Ketersediaan sarana darurat, perencanaan kesiapan darurat harus menyesuaikan dengan kondisi ketersediaan sumber daya yang ada.
- Lokasi geografi bangunan dan instalasi industri, faktor letak geografi perlu dipertimbangkan dalam kesiapan tanggap berkaitan dengan bencana alam. Lingkungan bangunan gedung dan instalasi proses, tata letak bangunan dan gedung yang berkaitan dengan kepadatan lingkungan merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan. Dalam keadaan darurat, untuk area dengan tingkat mobilitas lalu lintas yang tinggi, akses bantuan luar seperti Dinas Pemadam atau Departemen Pemadam menuju ke bangunan akan mengalami hambatan, sehingga sumber daya yang tersedia harus mampu untuk menanggulangi keadaan secara mandiri.
- Memahami filosofi K3
- Mengenal kegiatan unit kerja
- Memahami peralatan/sarana darurat secara operasional
- Memahami tata laksana kerja organisasi
- Semua anggota tim harus mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara aktif
Tahap 2: Membuat/Menentukan Tujuan Dan Ruang Lingkup
Tentukan Tujuan dan Lingkup yang jelas dan tertulis yang disesuaikan dengan kebijakan dan komitmen perusahaan, sesuai dengan karakteristik hunian dan konstruksi bangunan serta sesuai dengan ketersedian sistem/sarana/peralatan darurat yang tersedia
- Identifikasi Evaluasi potensi bahaya yang dapat mengakibatkan keadaan darurat dalam bentuk penilaian resiko serta skenarionya.
- Identifikasi potensi bahaya meliputi kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi seperti ;
- Jenis keadaan darurat yang mungkin akan terjadi baik bahaya internal maupun external.
- Pertimbangan keadaan darurat seperti : Kebakaran. Ledakan, Ancaman Bom, Huru-hara Kegagalan Teknologi Bencana alam, seperti banjir, gempa dll
- Dalam Penilaian Resiko atau Risk assessment akan dapat teranalisa besarnya tingkat kejadian, seperti Luas/Volume bahan yang dapat terbakar potensi ledakan dan luas kebakaran, dan dampak kejadian seperti tingkat kerusakan, potensi terjadinya korban, dampak terhadap sekitar dan lamanya kejadian.
- Kapasitas sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam penanggulangan keadaan darurat, sistem, sarana, prasarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam penanggulangan, sistem komunikasi, pos komando, aksesibilitas ketempat kejadian dll
- Merencanakan organisasi, tugas & kewajiban petugas penanggulangan keadaan darurat serta metoda yang gunakan untuk mempersempit dampak kondisi darurat seperti taktik & strategi yang digunakan melalui berbagai skenario.
- Prosedur keadaan darurat hanya dokumen tertulis, jika tidak pernah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan yang biasa disebut pelatihan simulasi darurat atau Emergency Drill .
- Tujuan pelatihan simulasi darurat adalah agar tim tanggap darurat dan semua karyawan memahami dan terlatih dalam menghadapi keadaan darurat serta untuk memastikan semua sarana/peralatan darurat selalu dalam keadaan siap pakai dan berfungsi dengan baik.
- Agar pelaksanaan pelatihan simulasi darurat berjalan dengan baik, perlu disiapkan skenario kejadian secara rinci yang memuat siapa berbuat apa dan sistem/peralatan/sarana yang digunakan.
- Evalusi dan pemuthakiran protap tanggap darurat sangat diperlukan, dengan tujuan agar protap sudah teruji dan dapat dilaksanakan ketika terjadi keadaan darurat.
- Evaluasi pelaksanaan pelatihan simulasi diperlukan, untuk menilai tingkat pemahaman dan ketrampilan dari setiap anggota Tim Tanggap Darurat terhadap prosedur, koordinasi dan komunikasi internal unit organsisasi dan external perusahaan tanggap darurat, Keandalan sarana/peralatan darurat, Kepatuhan penghuni bangunan gedung terhadap prosedur tanggap darurat.
- Evaluator bisa dari internal perusahaan atau dari external.
- Penyempurnaan protap berdasarkan berbagai masukan diantaranya dari Rekomendasi dari Hasil laporan evaluasi pelaksanaan pelatihan simulasi darurat, Rekomendasi hasil evalusi pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat, Adanya perubahan pada sarana/peralatan darurat, nama personal yang tercantum dalam organsiasi darurat, pergantian nomor telepon.
Contoh Organisasi Tanggap Darurat |
- Tindakan apa yang harus dillakukan dalam keadaan darurat?
- Kapan tindakan itu harus dilaksanakan?
- Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan?
- Siapakah yang akan melaksanakan tindakan?
- Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?