Senin, 04 April 2016

Narkolepsi



Narkolepsi merupakan kelainan yang ditandai dengan mengantuk dan tertidur secara tiba-tiba dan tidak terkontrol pada waktu-waktu yang tidak diharapkan dan lama waktu tertidur yang tidak biasa. Serangan rasa mengantuk atau bahkan tertidur ini dapat berlangsung selama beberapa menit bahkan hingga beberapa jam, dan berubah-ubah keseringannya (frekuensi) dari beberapa kali hingga sering terjadi dalam beberapa hari. Normalnya bila seseorang tertidur, mereka memasuki tahap yang disebut tidur dengan pergerakan mata lambat (nonrapid eye movement/ NREM) sekitar 90 menit. Setelah tahap NREM, orang yang tertidur memasuki tahap tidur pulas yang disebut tidur dengan gerakan mata cepat (rapid eye movement /REM) yang berlangsung 10 hingga 30 menit sebelum siklus kembali kepada tidur NREM. Namun, orang dengan narkolepsi mengalami gangguan aturan dan panjangnya tidur NREM dan REM.

Di Amerika Serikat terestimasi sejumlah 200.000 orang menderita narkolepsi, walaupun hanya 50.000 kasus yang baru terdiagnosa. Gejala-gejala narkolepsi biasanya terjadi pada usia dewasa dan penyakit ini menimpa baik pria maupun wanita. Penyebab narkolpsi masih belum diketahui, walaupun faktor genetika mungkin mempengaruhi. Beberapa peneliti berpendapat bahwa narkolepsi kemungkinan adalah merupakan tipe penyakit autoimmune[1] .

Pada masalah tertidur tiba-tiba, sekitar 80 persen kasus narkolepsi diiringi dengan katapleksi (cataplexy ), yaitu hilangnya kontrol otot yang mengakibatkan seseorang jatuh pingsan, seringkali diikuti gelombang emosi yang tiba-tiba, seperti tertawa atau marah-marah. Lebih dari 60 persen kasus narkolepstik mengalami kelumpuhan tidur, yaitu ketidakmampuan untuk bergerak dalam waktu satu atau dua menit meskipun anda telah benar-benar tersadar, hal ini dapat menghasilkan peningkatan rasa takut. Penyakit narkoleptik juga dapat menyebabkan halusinasi sebelum tidur, biasanya halusinasi bisa sangat jelas, kemudian menyebabkan serangan emosi, bayangan yang tidak menyenangkan, semua terjadi pada permulaan ketika tertidur ataupun pada saat terbangun.

Orang-orang yang asing dengan gejala-gejala narkoleptik biasanya menganggap narkoleptik sebagai gangguan kemalasan atau psikologis, anggapan tersebut dapat meningkatkan penderitaan korban narkoleptik termasuk ketidakpercayaan diri, depresi, atau masalah-masalah sosial yang lain. Masalah-masalah narkolepsi semakin sulit karena penyakit ini seringkali mengalami kesalahan diagnosa sebagai hipotiroidisme (hypothyroidism , hormon tiroid yang tidak normal), hipoglisemia (hypoglycemia , gula darah yang tidak normal), epilepsi, ataupun multipel sklerosis (multiple sclerosis )[2] .

(Rujukan Microsoft Encarta 2008) 

0 komentar:

Posting Komentar

Feedback yang baik dari anda sangat berarti bagi kami.

Tentang Training Centre

PT PRASETYA QUALITY – Sebagai penyediakan Jasa Konsultasi, Pelatihan dan Sertifikasi yang berkualitas dan sesuai dengan standarisasi baik secara nasional dan internasional, kami yakin bahwa ProgramPelatihan Leadership yang ditawarkan akan mampu memberikan kontribusi yang maksimal kepada pihak perusahaan.
-
Ditunjang oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan Professional dibidangnya, Kami PT PRASETYA QUALITY – Jakarta sebagai perusahaan konsultan safety akan selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Klien. Untuk itu, kami akan selalu berusaha dan menjaga kepercayaan yang telah terjalin untuk selalu siap memfasilitasi segala keinginan Manajamen.